Kawaii adalah kualitas keimutan, khususnya dalam konteks budaya Jepang.[1] kawaisa (可愛さ ) (keadaan imut, nomina) telah menjadi unsur penting dalam budaya populer Jepang,hiburan, busana, makanan, mainan,penampilan, dan mannerisme.[2] Kawaii(可愛い ) sebagai adjektiva[3][4] secara harfiah berarti imut-imut, comel, molek,[5][6] atau mungil.[7]
Estetika
Sōichi Masubuchi (増渕聡一Masubuchi Sōichi ) dalam karyanya,Kawaii Syndrome, berpendapat bahwaimut and bersih telah menggantikan estetika Jepang sebelumnya,keindahan dan budi halus.[12]
Penampilan gender
Wanita Jepang yang sengaja bertingkah laku imut (misalnya, suara nada tinggi, tertawa genit[13]) dan mudah diketahui kalau dia sedang berpura-pura atau memalsukan keimutan disebut burikko, dan tingkah laku ini termasuk ke dalam penampilan gender.[14] Istilah burikko(鰤子 ) alias pura-pura jadi anak kecil, berasal dari kata buri (鰤, arti harfiahikan sunglir), permainan kata untuk furi(berpura-pura),[15] dan ko (子, anak).[14]Istilah burikko adalah neologisme yang diciptakan pada tahun 1980-an oleh penyanyi Kuniko Yamada.[14]
Ketertarikan fisik
Di Jepang, laki-laki dan perempuan diharapkan untuk tampil imut.[16]Bahkan ada kecenderungan pria Jepang mencukur bulu kaki mereka untuk meniru penampilan aseksual.[16]Sebagian besar pria Jepang tertarik kepada wanita yang memiliki barang-barang imut, karena hal tersebut mengingatkan mereka kepada gadis-gadis kecil,[17] dan wanita Jepang berusaha bertindak imut untuk menarik perhatian pria.[16] Penelitian oleh perusahaan kosmetik Kanebomengungkap bahwa wanita Jepang usia 20 tahunan hingga 30 tahunan lebih menyukai "penampilan imut" dengan "wajah bulat kekanak-kanakan".[10]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar