Senin, 23 November 2015

Fungsi Stetoskop

Fungsi Stetoskop Alat Kedokteran. Stetoskop adalah ata yang sering digunakan oleh seorang dokter. Sebelum stetoskop ditemukan, untuk mendengarkan suara di dalam tubuh dokter meletakkan telinganya pada badan pasien. Awal Mulanya Stetoskop ditemukan di Perancis pada tahun 1816 oleh René-Théophile-Hyacinthe Laennec. Yang terbuat dari tabung kayu kosong. Stetoskop digunakan sebagai alat untuk mendiagnosa penyakit tertentu. Stetoskop dapat menyalurkan suara tertentu dan menghilangkan suara yang lain.
Stetoskop adalah “Alat bantu pendengaran” yang sederhana ini memungkinkan dokter mendengar suara-suara yang berasal dari dalam tubuh, terutama jantung dan paru selain persendian serta arteri yang tersumbat secara parsial. Mendengarkan suara-suara ini dengan stetoskop disebut auskultasi berjarak (mediate auscultation), atau biasanya hanya auskultasi. Keuntungan keseluruhan stetoskop adalah bahwa hal itu memungkinkan para profesional medis untuk mendengarkan suara yang dihasilkan oleh jantung, paru-paru dan usus.

Fungsi Stetoskop Alat Kedokteran
Sejak stetoskop memperbesar suara, suara yang disengaja yang terlalu keras berpotensi dapat merusak telinga pendengar. Stetoskop juga harus selalu dibersihkan karena kemampuan mereka untuk menyebarkan kuman dan virus.
Stetoskop berasal dari bahasa Yunani: yaitu stethos yang artinya dada dan skopeein, yang artinya memeriksa sehingga dapat diartikan bahwa Stetoskop adalah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Yang digunakan untuk mendengar suara jantung dan pernapasan, serta digunakan untuk mendengar intestine dan aliran darah dalam arteri dan "vein".
Jenis-Jenis Stetoskop
  1. Stetoskop akustik yang paling umum digunakan, dan beroperasi dengan menyalurkan suara dari bagian dada, melalui tabung kosong berisi-udara, ke telinga pendengar. Bagian "chestpiece" biasanya terdiri dari dua sisi yang dapat diletakaan di badan pasien untuk memperjelas suara; sebuaah diaphgram (disk plastik) atau "bell" (mangkok kosong). Bila diaphgram diletakkan di pasien, suara tubuh menggetarkan diaphgram, menciptakan tekanan gelombang akustik yang berjalan sampai ke tube ke telinga pendengar. Bila "bell" diletakkan di tubuh pasien getarakn kulit secara langsung memproduksi gelombang tekanan akustik yang berjalan ke telinga pendengar. Bell menyalurkan suara frekuensi rendah, sedangkan diaphgram menyalurkan frekuensi suara yang lebih tinggi. Stetoskop dua sisi ini diciptakan oleh Rappaport dan Sprague pada awal abad ke-20. Permasalahan dengan akustik stetoskop adalah tingkatan suara sangat rendah, membuat diagnosis sulit.
  2. Stetoskop elektronik mengatasi tingkatan suara yang rendah dengan cara memperkuat suara tubuh. Sekarang ini, telah ada beberapa perusahaan menawarkan stetoskop elektronik, dan mungkin dalam beberapa tahun lagi, stetoskop elektronik akan menjadi lebih umum dari stetoskop akustik.
Cara Pemakaian Stetoskop
Sebelum memakai Stetoskop langkah pertama yang dilakukan adalah Periksa stetoskop apakah berfungsi dengan baik.  Pastikan bahwa tabung bebas dari kebocoran. Gunakanlah pada tempat yang tenang dan terhindar dari suara bising.  Arahkan dan tempelkan Stetoskop tepat dibagian tubuh pasien. Agar alat tersebut berfungsi dengan baik maka baju pasien tersebut dibuka atau diusahakan jangan menghalangi bagian tubuh yang akan ditempelkan Stetoskop.
Fungsi Stetoskop
  1. Memeriksa Keadaan Tekanan Darah
  2. Memeriksa Keadaan Paru-paru
  3. Memeriksa Keadaan Jantung
  4. Memeriksa Keadaan Pemeriksaan prenatal
  5. Memeriksa Keadaan Gangguan Perut
Keuntungan dan Kerugian Stetoskop
  1. Dapat dengan mudah untuk mendengarkan suara yang dihasilkan oleh jantung, paru-paru dan usus. Setiap fungsi yang abnormal dalam sistem ini dalam tubuh dapat segera terlihat dengan penggunaan yang tepat dari stetoskop. 
  2. Suara yang terlalu keras berpotensi dapat merusak telinga pendengar. Stetoskop harus selalu dibersihkan karena bersentuhan langsung dengan kulit sehingga dapat menyebarkan kuman dan virus. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar