Hingga saat ini dipercayai bahwamanusia yang pertama kali menempati benua Amerikaadalah bangsa Indian. Sebab ketika pertamakali orang-orang kulit putih di bawah Christopherus Columbus “menginjakkan kaki” di “benua baru” ini, suku bangsa Indian-lah yang memang menempati dan menguasai benua ini. ( Meski sebelum Columbus “menemukan benua baru” ini, sebenarnya para pelaut muslim Arab sudah terlebih dulu berhasil menemukan benua ini . Hingga saat ini masih terdapat kota-kota di Amerika yang mengambil nama dalambahasa Arab. Untuk lengkapnya bisa dilihat di bawah : ) >Mengapa di Amerika ada kota yang bernama Mecca, Medina dan Mahomet ? Ini asal-usulnya Sedangkan para ahli sejarah memiliki salah satu teori yang menyatakan bahwaorang yang pertama kali menempati benua Amerikaadalahorang-orang Siberia. Menurut teori ini, dulunya, sekitar 20.000 tahun yang lalu, ketika permukaan air laut belum naik, antara benua Asia dan Amerika terhubung oleh sebuah daratan. Lewat daratan yang menghubungkankedua benua inilah, orang-orang dari Siberia menetap di sebuah daratan yang dijulukiBeringia, pindah ke selatan untuk kemudian menetap di benua Amerika.Credit picture : Paul Nicken - national geograpic Teori migrasi orang Siberia ini diperkuat dengan adanya genetikamanusia modern asli yang menetap di benua Amerikasaat ini, terhubung dengan kisah orang-orang dari Siberia tersebut. Namun struktur wajah dari orang-orang tersebut ternyata berbeda dengan kerangka manusia tertua yang juga ditemukan dan sedang diteliti di Meksiko yang saat ini. Adanya perbedaan ini mengisyaratkan ada kemungkinan beberapa kelompok imigran dari Siberia atau bahkan dari benua Eropa.\Ketika teori ini masih belum bisa dibuktikan secara meyakinkan, para ahli secara kebetulan berhasil menemukanNaia–yang berarti "peri air" dalam bahasa Yunani, di dasar sebuah gua kapur yang terendam air di Semenanjung Yucatan, Meksiko. Penemuan “peri air” inilah yang diharapkan bisa mengungkap teka-teki, siapa manusia petama kali yang mendiami benua Amerika.Sebab yang di maksud dengan “peri air” atauNaiaini tidak lain adalah sebuah kerangka seorang gadis remaja, yang diperkirakan telah meninggal 12.000 tahun yang lampau. Dan diperkirakan usia gadis “peri air”itu ketika meninggal berusia sekitar 15 atau 16 tahun. Para penyelam menemukan kerangka remaja tersebut secara kebetulan di dasar gua kapur yang terendam air di Semenanjung Yucatan, Meksiko.Atas penemuan para penyelam secarakebetulan itulah, para ahli kemudin melakukan penelitian lebih lanjut. Hingga tim peneliti akhirnya juga berhasil menemukan kerangka lainnya. Yaitu kerangka dari sekitar 26 mamalia besar lainnya, termasuk harimau yang bertaring tajam di dasar gua di dalam laut tersebut. Menurut para ahli, sebagian besar mamalia ini punah sekitar 13.000 tahun yang lalu . Sebagaimana dilansir dari laman Science Magazine, para peneliti mengatakan bahwa DNA dari gadis “peri air” tersebut menunjukan adanya kemiripan dengan yang penduduk asli Amerika modern., sementara struktur tengkoraknya identik dengan orang-orangPaleoamericansyang datang ke benua Amerika menyeberangiselat Beringdari benua Asia. Analisa laboratorium pada gigi dan sampel tulang “peri air” ini menunjukan bahwa gadis remaja tersebut memiliki garis keturunan genetik tertentu yang dikenal sebagaiHaplogroup D1. Dan penanda yang sama ini ditemukan dalam jumlah besar pada manusia modern asli Amerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar